Khamis, 27 Januari 2011

Masih Lagi Tentang INTERLOK


Sudah cukup banyak bicara ttg Interlok. Sudah cukup mewah wacana ttg Interlok. Hasilnya masih Interlok tetap elok. Cuma teman-teman (jika boleh dikatakan teman) di sana, masih mau Interlok digugurkan, kerana tabu dengan kosa kata 'p'. 'p' itu sesuatu yang mau dilupakan. 'p' itu sejarah silam, sejarah pahit, yg harus dibuang jauh-jauh.

Mengapa kita masih cuak dengan sejarah? Bukankah sejarah harus menjadi guru kita? Yang pahit itu yang akan mengajari kita mencari kemanisan.
Lalu apa pilihan kita? Tunduk kepada politikus yang kurang cerdik?
Mungkinkah yang sebegini opsyen kita:
1) Semua kosa kata 'p' itu tampal dengan kertas. (kerah anak-anak di sekolah menampal buku masing-masih), atau
2) Semua kosa kata 'p' itu kita 'stabilokan' dengan warna kesukaan masing-masing, atau
3) Semua kosa kata 'p' itu kita gantikan dengan kosa kata 'b', yang bermaksud 'bangsawan'.

Adakah ini menjadikan kita semakin cerdik dan semakin 1Malaysia?

Tiada ulasan: